Powered By Blogger

Kamis, 25 Oktober 2012

ILMU SOSIAL DASAR BAB 3


PENGERTIAN INDIVIDU


Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama

2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan

3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.

4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

Pengertian dan Definisi Pertumbuhan

Makna dari pertumbuhan berbeda dengan makna dari perkembangan. namun kedua proses tersebut selalu berjalan seiringan. Keduanya juga merupakan proses biologis yang sulit untuk dipisahkan. namun demikian, antara pertumbuhan dan perkembangan bisa dibedakan dengan cara melihat perubahan ukuran yang terjadi pada makhluk hidup.  
Berikut ini adalah pengertian dan definisi pertumbuhan:
# OMAN KARNMANA
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya jumlahprotoplasma sel pada suatu organisme, biasanya disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta jumlah sel yang bersifat tidak kembali pada keadaan semula

# DIAH ARYULINA DKK
Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang meliputi pertambahan ukuran tubuh


# WONG, 2000
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh  yang secara kuantitatif dapat diukur.

# WISMOADY WAHONO
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman, dan sekaligus pertambahan dalam arti integrasi, saling keterhubungan dan kompleksitas

# FIKTOR FERDINAND P. & MOEKTI ARIWIBOWO
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran volume, massa, tinggi, atau ukuran lainnya yang dapat dinyatakan dalam bilangan atau secara kuantitatif

# TIM BIOLOGI
Pertumbuhan adalah proses penambahan volume tubuh makhluk hidup yang sifatnya tidak bisa kembali ke keadaan semula. Penambahan disebabkan adanya penambahan jumlah dan volume sel, karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran sel

# MIKRAJUDDI, DKK
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada mahluk hidup berupa  perubahan ukuran yang bersifat ireversible

#  MOKHAMAD ISMA'IL
Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran (volume, massa, tinggi, dan panjang) yang prosesnya tidak dapat balik  yang dihasilkan dari pembelahan sel dan pembesaran sel.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Manusia


Sebagai makhluk hidup manusia memiki sifat untuk tumbuh seperti makhluk hidup lainnya. Pertumbuhan yang di alami manusia dapat di bagi menjadi dua :

1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan ini menyangkut perkembangan yang dapat dilihat oleh mata, seperti  tubuh yang menjadi tinggi, rambut yang menjadi panjang, dan pertumbuhan tubuh yang lainnya.

2.Pertumbuhan Psikis
Sedangankan pertumbuhan ini menyangkut perkembangan sifat manusia, intelektual manusia, atau yang lebih dikenal dengan pendewasaan.
Namun perkembangan setiap manusia tidaklah sama persis, bahkan untuk saudara kembar identik yang dibesarkan bersama-sama sekalipun memiliki perbedaan pertumbuhan, terutama di pertumbuhan psikis. Dalam hal ini saya lebih banyak membahas tentang pertumbuhan psikis.
Lalu kenapa pertumbuhan psikis manusia berbeda-beda? Dalam ilmu Sosiologi hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia yaitu :

1. Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir.

2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.

3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme
Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.

Jadi dapat diambil kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan manusia, yaitu Faktor Dasar (Faktor gen) dan Faktor Linkungan. Namun faktor mana yang lebih besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan manusia?

Jika kita perhatikan pertumbuhan manusia pada umumnya, jika seorang manusia(anak) lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan keluarga / ayah-ibu kandungnya maka pertumbuhan psikis-nya lebih mirip dengan orang tuanya. Hal ini wajar karena faktor gen yang dimiliki manusia itu sama dengan faktor linkungannya (keluarga).

Tapi jika seorang manusia(anak) lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan sosial atau manusia yang bukan keluarga / ayah-ibu kandung maka manusia tersebut cenderung mengikuti lingkungannya.

Dari 2 fakta diatas maka, menurut saya faktor lingkungan memiliki lebih besar pengaruhnya dalam pertumbuhan manusia dibandingkan dengan faktor dalam (gen).
Tapi dalam  beberapa kasus pertumbuhan manusia terutama dalam pertumbuhan psikis untuk orang-orang ternama dalam sejarah. Maka didapatkan realita yang berbeda bahkan terbalik dari pertumbuhan manusia pada umumnya, contoh :

1. Galileo Galilei dan Copernicus yang lebih banyak menentang linkungannya pada zamannya, salah satu nya tentang pertentangan bentuk bumi, dan status bumi di alam semesta. Galileo Galilei sangat menentang kepercayaan masyarakat pada zamannya itu (terutama keyakinan gereja). Tapi ilmu pengetahuan (melalui teleskop) membuktikan bahwa pendapat Galileo memang yang benar. (http://id.wikipedia.org/)

2. Nabi Musa yang menentang dan punya pikiran yang lain dari Firaun, yang tidak lain adalah keluarga yang mengadopsinya. Padahal keluarga firaun-lah yang membesarkannya dan semua masyarakat pada saat itu selalu mengangap firaun adalah seorang yang paling benar. Tetapi dengan mukjizat dari-Nya banyak pengikut firaun yang beralih ke Nabi Musa.

3. Albert Einstein yang menentang beberapa hukum-hukum yang ada pada saat itu , dan sering mengeluarkan pendapat yang dianggap aneh pada masyarakat di zamannya. Tapi ilmu pengetahuan membuktikan bahwa pendapat Einstein memang yang benar.
Jika kita melihat beberapa contoh diatas, menurut saya ada satu faktor lagi yang mempengaruhi pertumbuhan manusia, yaitu faktor intelegensi dari seorang manusia yang lebih kuat dibandingkan dengan faktor lingkungan. Karena faktor intelegensi manusia akan menentukan 2 pilihan yang pasti yaitu benar atau salah. Sehingga seorang manusia yang memiliki intelegensi yang tinggi, pertumbuhan psikis-nya akan lebih mengacu pada pikirannya yang berdasarkan permasalahan benar atau salah.







PENGERTIAN FUNGSI KELUARGA

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
Macam-macam Fungsi Keluarga
Pekerjaan – pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/ dirinci ke dalam beberapa fungsi, yaitu:
a. Fungsi Biologis
Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengurus rumah tangga bagi ang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain. Setiap manusia pada hakiaktnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.
b. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan.
c. Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan pokok manusia, yaitu:
1. Kebutuhan makan dan minum
2. Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
3. Kebutuhan tempat tinggal.
Berhubungan dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.


d. Fungsi Keagamaan
Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini kebudayaan yang diwariskan itu adalah kebudayaan yang telah dimiliki oleh generasi tua, yaitu ayah dan ibu, diwariskan kepada anak-anaknya dalam bentuk antara lain sopan santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik burukna perbuatan dan lain-lain.
Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-perananyang diharapkan akan mereka jalankan keak bila dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan istilah sosialisasi.
Dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, dikatakan bahwa fungsi-fungsi keluarga meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a. Pembentukan kepribadian;
b. Sebagai alat reproduksi;
c. Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat
d. Sebagai lembaga perkumpulan perekonomian.
e. Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan














Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:

  1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
  2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
  3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
  4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
  5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
  6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
  7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
  8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
  9. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.[
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

PENGERTIAN KELUARGA

Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga. 
Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Lain halnya Adler berpendapat bahwa mahligai keluarga itu dibangun berdasarkan pda hasrat atau nafsu berkuasa.

 
Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik , ekonomi dan keluarga.

Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itub untuk memuliakan masing-masing anggotanya.



PENGERTIAN MASYARAKAT

Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

Ada beberapa pengertian masyarakat :

a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan

b. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

c. Menurut Ralph Linton (1968)
masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

d. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi

e. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut

Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.

DUA GOLONGAN MASYARAKAT

Multikulturalisme dan Kesederajatan
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang menekankan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para pendukung kebudayaan, baik secara individual maupun secara kelompok, dan terutama ditujukan terhadap golongan sosial askriptif yaitu sukubangsa (dan ras), gender, dan umur.
Ideologi multikulturalisme ini secara bergandengan tangan saling mendukung dengan proses-proses demokratisasi, yang pada dasarnya adalah kesederajatan pelaku secara individual (HAM) dalam berhadapan dengan kekuasaan dan komuniti atau masyarakat setempat.

Masyarakat Majemuk
Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang biasanya dilakukan secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah negara.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).
a) Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.

b) Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.

1. Masyarakat non Industri
Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)

(a)Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.
Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.

(b) kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

2. Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula, ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul kepribadian individu.
Abad ke-15 sebagai pangkal tolakdari berkembang pesatnya industrialisasi, terutama didaratan Eropa. Hal tersebut telah melahirkan bentuk pembagian kerja antara majikan dan buruh. Laju pertumbuhan industri-industri membawa konsekuensi memisahkan pekerja dengan majikan lebih nyata. Akibatnya terjadi konflik-konflik yang tak dapat dihindari, kaum pekerja membentuk serikat-serikat kerja/serikat buruh.

Perjuangan kaum buruh semakin meningkat, terutama di perusahaan-perusahaan besar. Ketidakpuasan kaum buruh terhadap kondisi kerja dan upah semakin meluas. Ketidakpuasan buruh menjadi bertambah, karena kaum industrialis mengganti tenaga manusia oleh mesin-mesin. Dengan demikian, pembagian kerja semakin timpang dan tidak adil.

MAKNA INDIVIDU

Individu berasal dari kata latin, ”individuum” artinya, yang tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecildan terbatas.
Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya
Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kelebihan serta kelemahannya. Fallport merumuskan kepribdian manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai berikut : kepribadian adalah organisasi dinamis daripada sistem-sistem psyco-physik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
Untuk menjadi individu yang ”mandiri” harus melalui proses. Proses yang dilaluinya adalah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama. Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral agama.

MaknaKeluarga
Keluargadenganberbagaifungsi yang dijalankanadalahsebagaiwahanadimanaseorangindividumengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangatpentingartinyadalammengarahkanterbentuknyaindividumenjadiseorang yang berpribadi. Sebagaibagian yang takterpisahkandenganmasyarakat, keluargamempunyaikorelasifungsionaldenganmasyarakattertentu, olehkarenaitudalam proses pengembanganindividumenjadiseorang yang berpribadihendaknyadiarahkansesuaidenganstrukturmasyarakat yang ada, sehinggaseorangindividu  menjadiseorang yang dewasadalamartimampumengendalikandiridanmelakukanhubungan-hubungansosial di dalammasyarakat yang cukupmajemuk.

MaknaMasyarakat
Masyarakatadalahkelompokmanusia yang salingberinteraksi yang memilikiprasaranauntukkegiatantersebutdanadanyasalingketerikatanuntukmencapaitujuanbersama.Masyarakatadalahtempatkitabisamelihatdenganjelasproyeksiindividusebagaibagiankeluarga, keluargasebagaitempatterprosesnya, danmasyarakatadalahtempatkitamelihathasildariproyeksitersebut.
Individu yang beradadalammasyarakattertentuberartiiaberadapadasuatukonteksbudayatertentu. Padatahapinilahartikeunikanindividuitumenjadijelasdanbermakna, artinyaakandenganmudahdirumuskangejala-gejalanya. Karena di siniakanterlibatindividusebagaiperwujudandirinyasendiridanmerupakanmakhluksosialsebagaiperwujudananggotakelompok  atauanggotamasyarakat.

HubunganantaraIndividu, Keluarga, danMasyarakat
Aspekindividu, keluarga, masyarakatadalahaspek-aspeksosial yang tidakbisadipisahkan.Yakni, tidakakanpernahadakeluargadanmasyarakatapabilatidakadaindividu. Sementara di pihaklainuntukmengembangkaneksistensinyasebagaimanusia, makaindividumembutuhkankeluargadanmasyarakat, yaitu media di manaindividudapatmengekspresikanaspeksosialnyasertamenumbuhkembangkanperilakunya. Karenatakdapatdipungkiribahwaperilakusosialsuatuindividutersebutbergantungdarikeluargadanmasyarakatdisekitarnya.Keluargasebagailingkunganpertamaseorangindividumemilikiperan paling besardalampembentukansikapsuatuindividu, sedangmasyarakatmerupakan media sosialisasiseorangindividudalammenyampaikanekspresinyasecaralebihluas.Sehinggadapatmenjadisuatutolakukurapakahsikapnyabenaratausalahdalamsuatumasyarakattersebut.

Urbanisasi
PengertianUrbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap.Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.

A.    Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
-          Kehidupan kota yang lebih modern
-          Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
-          Lapangan pekerjaan di kota yang lebih luas
-          Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

B.     Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
-          Lahan pertanian semakin sempit
-          Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
-          Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
-          Terbatasnya sarana dan prasarana di desa

C.     Keuntungan Urbanisasi
-          Memoderenisasikan warga desa
-          Menambah pengetahuan warga desa
-          Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
-          Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa


 Proses TerjadinyaUrbanisasi
Pertama, pemerintahberkeinginanuntuksesegeramungkinmeningkatkanproporsipenduduk yang tinggal di daerahperkotaan. Hal iniberkaitandengankenyataanbahwameningkatnyapendudukdaerahperkotaanakanberkaitaneratdenganmeningkatnyapertumbuhanekonominegara. Data memperlihatkanbahwasuatunegaraataudaerahdengantingkatperekonomian yang lebihtinggi, jugamemilikitingkaturbanisasi yang lebihtinggi, dansebaliknya.Negara-negaraindustripadaumumnyamemilikitingkaturbanisasi di atas 75 persen.Bandingkandengannegaraberkembang yang sekarangini.Tingkat urbanisasinyamasihsekitar 35 persensampaidengan 40 persensaja.




( Referensi : Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar, Gunadarma, Jakarta, 1997 )

Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar, Gunadarma, Jakarta, 1997



id.wikipedia.org/wiki/Keluarga



Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk. 1997. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Gunadarama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar